MAKALAH
AGAMA DAN MASYARAKAT
OLEH :
MIA KURNIA (2312.089)
YOSSI YUSRA (2312.081)
HANA MELIA SUSANTI (2312.069)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (PBI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
1433 H/2012 M
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan rahmat , taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu . Salawat dan salam kami
sampaikan buat Nabi Muhammad Saw sebagai suri tauladan manusia.
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pembelajaran ISBD (Ilmu Sosial
Budaya Dasar ) di dalam makalah ini kami akan mengupas mengenai “ agama dan
masyarakat” .
Dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan , untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi terwujudnya kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata kepada Allah penulis mohon
ampun , semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan ,
petunjuk , maupun pedoman bagi pembaca maupun penulis sendiri .
Bukittinggi,30
oktober 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………….……i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...ii
BAB I :
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang ……………………………………………………..1
B.
Rumusan masalah ……...…………… …………………………...1
C.
Maksud dan
tujuan …………………………………………………1
BAB II :
PEMBAHASAN
A.
Agama……………………………………………………………...2
B.
Masyarakat…………………………………………………………5
C.
Hubungan agama dengan
masyarakat……………………………..12
BAB
III : PENUTUP
A.
Kesimpulan
………………………………………………………..13
B.
Saran
………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Secara umum , ilmu sosial budaya
dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia dalam masyarakat dan
agama , sehingga mampu menghadapi masalah dalam bermasyarakat.
Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali akal dan nafsu perlu
membekali diri dengan agama supaya menjadi manusia yang lebih baik bagi sesama
manusia berkelompok atau bermasyarakat .
Manusia
sebagai makhluk sosial atau
bermasyarakat butuh individu atau manusia lain karna manusia tidak akan mampu
hidup sendiri ia butuh orang lain .manusia perlu bermasyarakat dan saling
berhubungan atau berinteraksi satu sama lain dalam kelompok sosial maupun
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup nya dan untuk berkembang.
Oleh karena itu kami mengangkat judul
makalah agama dan masyarakat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama
bagi pemakalah sendiri , serta kami minta maaf apabila makalah ini belum
sempurna.
B.Rumusan
Masalah
a. Apa pengertian agama ?
b. Apa pengertian masyarakat ?
c. Apa hubungan agama dan masyarakat ?
C.
Maksud danTujuan
Maksud dan tujuan dari perumusan masalah
di atas tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar ) dan juga memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan wawasan baru untuk kami khusus nya dan para pembaca .
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
AGAMA
1.
Pengertian
Agama
Agama menurut kamus besar bahasa
indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata “agama” berasal dari bahasa
sanksekerta yang berarti tradisi , sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep
ini adalah religi yang berasal dari bahasa latin religio dan
berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti mengikat kembali .
Maksudnya dengan bereligi seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan .
Dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2
negara kita sangat menjunjung tinggi tentang masalah agama yang berbunyi : ayat
(1) negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa , ayat (2) negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu [1].
2.
Pengertian agama menurut para ahli
a.
M.
Hasbi Alshiddiqy : “tuntunan hidup yang melengkapi segala segi dan suatu
peruangan untuk memperoleh kekayaan dunia dan kesentosaan akhirat .
b.
Emile
durkheim mengatakan
bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hyal yang suci .
Manusia memiliki kemampuan terbatas ,
kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannya menjadiakn keyakinan bahwa ada
sesuatu yang luar biasa diluar dirinya . sesuatu yang luar biasa itu tentu
berasal dari sumber yang luar biasa juga.
Dan
sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusia
sendiri . misal Tuhan , God ,
atau menyebut sifat-Nya saja seperti yang maha kuasa , ingkang murbeng dumadi .
de weldadige , dan lain-lain .
Keyakinan itu membawa manusia untuk
mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri , yaitu :
1 Menerima segala kepastian yang menimpa diri
dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan .
2. Menaati segenap ketetapan , aturan , hukum dll yang di yakini
berasal dari Tuhan .
2
Dengan
demikian diperolth keterangan yang jelas , bahwa agama itu penghambaan manusia
kepada Tuhannya .
3.
Cara
beragama
Berdasarkan
cara beragamanya :
a)
Tradisional
, yaitu cara beragama berdasarkan tradisi . Cara ini mengikuti cara beragama
nya nenek moyang , leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada
umumnya kuat dalam beragama , sulit
menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama
bahkan tidak ada minat . Dengan demikian
kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaannya .
b)
Formal
, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungan atau
masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragama orang yang
berkedudukan tinggi atau punya pengaruh , pada umumnya tidak kuat dalam
beragama . Mudah mengubah cara beragamanya . Mudah bertukar agama jika memasuki
lingkungan atau masyarakat yang lain
agamanya.
c)
Rasional
, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka
selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agama dengan pengetahuan , ilmu
,dan pengamalannya .
d)
Metode
pendahulu , yaitu cara beragamaberdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan)
di bawah wahyu ,untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran
agamanya dengan ilmu ,pengamalan dan penyebaran (dakwah).
Merekaselalu mencari ilmu dulu kepada orang yang di anggap ahlinya dalam ilmu
agama yang memegang teguh ajaran asli yang di bawa oleh utusan misalnya Nabi
atau Rasul sebelum mereka mengamalkan , mendakwahkan dan bersabar (berpegang
teguh) dengan itu semua .
4.
Unsur-unsur
agama
Menurut leight
,keller dan cahoun , agama terdiri dari beberapa unsur pokok :
a)
Kepercayaan
agama , yakni suatu prinsip yang di anggap benar tanpa ada keraguan lagi
b)
Simbol
agama , yakni identitas agama yang di anut umatnya.
c)
Praktik
keagamaan , yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-NYA , dan
hubungan horizontal antar umat manusia atau sosial .
d)
Pengalaman
keagamaan
e)
Umat
beragama
3
5.
Fungsi
a)
Sumber
pedoman hidup bagi individu maupu kelompok
b)
Mengatur
tata cara hubungan manusia dengan Tuhan
edan manusia dengan manusia.
c)
Merupakan
tuntunan tentang prinsip benar atau salah
d)
Pedoman
mengungtkapkan rasa kebersamaan .
e)
Pedoman
perasaan keyakinan .
f)
Pedoman
keberadaan .
g)
Pengungkkapan
estetika (keindahan)
h)
Pedoman
rekreasi dan hiburan.
i)
Memberikan
identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama .
6.
Agama di Indonesia
Enam agama besar yang paling banyak di
anut di indonesia , yaitu agama islam ,krieten ,katolik ,hindu budha dan
lain-lain. Sebelumnya pemerintah indonesia pernah melarang pemeluk konghucu
melakanakan agamanya secara terbuka. Namun , melalui keppress no. 6/2000 ,
pressiden abdurrahman wahid mencabut larangan tersebut .
7. Makna agama
Makna agama yang ajeg dan komprehensif
ini di ambil dari pengertian agama (defenisi agama) yang diuraikan didalam
hadits , bertanya pada Muhammad Saw tentang iman (aspek akidah) ,islam (aspek
syariat/hukum Tuhan) dan ihsan(aspek moral/akhlak) . Dan Nabi Muhammad Saw . berkata “itu adalah jibril yang mengajarkan
manusia tentang dien (agama) mereka . (HR Bukhari dan Muslim )[2]
4
B.MASYARAKAT
1.
Pengertian
Masyarakat
adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto,
1983). Sedangkan agama menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan , Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap
penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya”
dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”.
Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama , yakni Islam ,
Protestan , Katolik , Hindu , Buddha dan Konghucu .
Dengan banyaknya
agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama
sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia
memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah
menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia .
Berdasar
sejarah, kaum pendatang telah menjadi pendorong utama
keanekaragaman agama dan kultur di dalam negeri dengan pendatang
dari India, Tiongkok, Portugal, Arab, dan Belanda. Bagaimanapun , hal ini sudah
berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat untuk menyesuaikan kultur di Indonesia.
2. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat
menurut beberapa ahli :
1. Peter l. Berger
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan .
2. Karl Marx
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya
3. Gillin & Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan .
1. Peter l. Berger
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan .
2. Karl Marx
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya
3. Gillin & Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan .
5
4. Harold j. Laski
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama
5. Robert Maciver
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)
6. Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
7. Horton & Hunt
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan
8. Mansur Fakih
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama
5. Robert Maciver
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)
6. Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
7. Horton & Hunt
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan
8. Mansur Fakih
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni
9. Emile Durkheim
masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
10. Paul b. Horton & c. Hunt
masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama , tinggal di suatu wilayah tertentu , mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut .
masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
10. Paul b. Horton & c. Hunt
masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama , tinggal di suatu wilayah tertentu , mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut .
3.
Unsur Unsur Masyarakat
Golongan Sosial
a.
Timbulnya Golongan Sosial
Sejak manusia hidup bersama dalam masyarakat dan selama dalam masyarakat ada
sesuatu yang dihargai , baik benda ekonomis (kekayaan), kekuasaan, keturunan,
ilmu pengetahuan dsb , maka sesuatu yang dihargai tersebut akan menjadi bibit
timbulnya sistem penggolongan sosial atau pelapisan sosial dalam masyarakat.
Masyarakat telah mengenal sistem pembagian atau penggolongan
masyarakat sejak dahulu. Aristoteles telah menyatakan bahwa dalam setiap
negara selalu terdapat tiga unsur yaitu orang kaya sekali, orang melarat , dan
orang yang berada di tengahnya.
Golongan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil
proses pertumbuhan masyarakat . Faktor penyebabnya antara lain:
6
kemampuan/kepandaian
, umur , jenis kelamin , sifat keaslian , keanggotaan masyarakat dll.
b.
Pengertian Golongan Sosial
Secara teoritis manusia sama derajatnya, tetapi dalam kenyataan hidup di
masyarakat ada penghargaan yang berbeda terhadap sekelompok manusia berdasarkan
kelebihan yang dimiliki seperti: kekayaan, kekuasaan , pendidikan dan
keturunan. Adanya penilaian yang berbeda ini menimbulkan terjadinya
pengelompokan masyarakat yang selanjutnya dikenal dengan nama golongan sosial
(istilah sosiologinya: stratifikasi sosial / pelapisan sosial ) .
Koentjaraningrat
mengartikan golongan sosial adalah kesatuan manusia yang ditandai oleh
ciri-ciri tertentu dan memiliki identitas sosial serta idealisme . Ikatan
identitas sosial muncul karena adanya kesadaran identitas sebagai reaksi atas
pandangan pihak luar terhadap golongan sosial tersebut atau dapat pula terjadi
karena golongan sosial tersebut terikat oleh suatu sistem nilai , norma dan
adat istiadat tertentu.
Pitirim A. Sorokin menggunakan istilah pelapisan sosial yaitu pembedaan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat/hierarkhis.
Perwujudannya dikenal dengan adanya kelas sosial tinggi (upper class)
contohnya: pejabat , penguasa , dan pengusaha; kelas sosial menengah (middle
class) contohnya: dosen , pegawai negeri , pengusaha kecil dan menengah ;
kelas sosial rendah (lower class)
contohnya: buruh , petani , dan pedagang kecil.
c.
Dasar-dasar pembentukan Golongan Sosial
Menurut Soerjono Soekanto , kriteria yang dipergunakan sebagai ukuran dalam
menggolongkan masyarakat ke dalam golongan sosial/pelapisan sosial adalah:
Ukuran Kekayaan
Unsur kekuasaan
atau wewenang
Ukuran Ilmu
Pengetahuan
Unsur
kehormatan (keturunan)
d.
Karakteristik Golongan Sosial
7
Beberapa
karakteristik golongan sosial/pelapisan sosial yang terjadi di dalam
suatu masyarakat adalah :
Adanya
perbedaan status dan
peranan
Adanya pola
interaksi yang berbeda
Adanya
distribusi hak dan kewajiban
Adanya
penggolongan yang melibatkan kelompok
Adanya prestise
dan penghargaan
Adanya
penggoongan yang bersifat universal
E.
Pembagian golongan dalam masyarakat
Berdasarkan karakteristik golongan sosial di atas , maka terdapat beberapa
pembagian golongan sosial sebagai berikut :
1).
Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Pertanian (Agraris) , di dasarkan pada hak dan pola
kepemilikan tanah,
terbagi menjadi :
Golongan Atas :
para pemilik tanah pertanian dan pekarang untuk rumah tinggal (penduduk inti) .
Goongan
Menengah : para pemilik tanah pekarangan dan rumah tapi tidak memiliki tanah
pertanian (kuli gendul) .
Golongan Bawah
: orang yang tidak memiliki rumah atau pekarangan (inding ngisor).
2).
Sistem Golongan Sosial pada Masyarakat Feodal , di dasarkan pada hubungan
kekerabatan dengan raja/kepala pemerintahan , terbagi menjadi :
Golongan Atas :
kaum kerabat raja atau bangsawan.
Golongan
Menegah : rakyat biasa (kawula) .
3).
Sistem Golongan Sosial pada Masa Pemerintahan Kolonial , meliputi
Golongan Eropa ,
merupakan lapisan atas , terdiri orang Belanda , Eropa , Jepang .
Golongan Timur
Asing tediri keturunan China dan Arab.
Golongan Bumi
Putera , merupakan lapisan bawah , tediri dari pribumi atau bangsa Indonesia
asli .
4).
Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Industri , meliputi :
Golongan
teratas terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal , direktur,
komisaris.
8
Golongan bawah
seperti buruh kasar , pekerja setengah terampil , pekerja sektor
informal (pembantu) .
Berdasarkan bidang ekonomi , penggolongan masyarakat dibedakan menjadi :
1). Penggolongan
masyarakat berdasarkan atas kepemilikan harta, yang terdiri tiga golongan , yaitu :
Golongan atas
yang terdiri orang-orang kaya .
Golongan
menengah terdiri orang-orang yang sudah dapat mencukupi kebutuhan pokoknya .
Golongan bawah
yang terdiri orang-orang miskin .
2). Penggolongan
masyarakat berdasarkan profesi / mata pencaharian, yang terdiri enam golongan , yaitu :
a)
Golongan elite , yaitu orang-orang kaya , yang punya kedudukan/pekerjaan
terpandang.
b) Golongan
profesional , yaitu mereka yang bergelar sarjana dan yang berhasil dalam dunia
profesinya.
c) Golongan semi
professional , yang terdiri pedagang , teknisi , pegawai kantor.
d) Golongan tenaga
trampil , seperti tukang cukur , pekerja pabrik , juru tulis.
e) Tenaga semi
terlatih , seperti sopir , pelayan restoran.
f) Tenaga tidak
terlatih , seperti pembantu rumah tangga , tukang kebun.
Berdasarkan
bidang sosial , penggolongan masyarakat dibedakan berdasarkan status sosial .
Contohnya pembagian kasta di Bali , yang terdiri Brahmana, Ksatria,Waisya yang
ketiganya disebut golongan Triwangsa dan kasta Sudra (kasta ini disebut Jaba
dan sebagai
golongan terbesar di Bali) .
Berdasarkan
bidang politik , penggolongan masyarakat berdasarkan kekuasaan atau wewenang
seseorang . Semakin tinggi kekuasaan akan menempatkan seseorang pada golongan
atas. Contohnya dalam kemiliteran:
1).
Golongan atas terdiri Jenderal, Perwira Tinggi
2).
Golongan menengah terdiri para Bintara, dan Serda hingga Mayor
3). Golongan
bawah terdiri para Prajurit sampai Kopral Kepala
9
f.
Sifat Sistem Penggolongan Sosial
Klasifikasi dari sifat sistem
penggolongan sosial , meliputi tersebut di bawah ini.
1). Sistem
lapisan tertutup: sistem yang tidak memungkinkan seseorang pindah ke
golongan/lapisan sosial lain . Contohnya kasta di Bali dan India.
2). Sistem
lapisan terbuka: sistem yang memungkinkan seseorang pindah / naik ke golongan
sosial atasnya . Contohnya pedangan kecil yang giat berusaha dengan keras dapat
menjadi pengusaha atau konglomerat.
3). Sistem
campuran : sistem kombinasi antara terbuka dan tertutup . Misalnya seorang
bangsawan Solo yang dihormati masyarakat Solo , ketika pindah Jakarta harus
menyesuaikan dengan aturan kelompok masyarakat yang baru dan dia akan
diperlakukan sesuai kedudukannya di tempat yang baru .
2.
Kategori Sosial
a.
Pengertian Kategori Sosial.
Menurut Koentjaraningrat , kategori sosial adalah kesatuan manusia yang
terwujud karena adanya suatu ciri-ciri obyektif yang dikenakan pada
manusia-manusia
tersebut.
Dalam kategori sosial tidak terikat oleh unsur adat istiadat, sistem norma,
sistem nilai tertentu , tidak memiliki identitas , tidak memiliki lokasi ,
tidak mempunyai organisasi, dan tidak memiliki pemimpin .
3. Kelompok Sosial
a. Pengertian
Kelompok Sosial
Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-kesatuan manusia
yang hidup bersama, terdapat hubungan timbal balik , saling memengaruhi
sehingga timbul suatu kesadaran untuk saling menolong di antara mereka.
Kesatuan manusia yang hidup bersama disebut kelompok sosial harus memenuhi
kriteria :
a.
Adanya kesadaran setiap kelompok bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok
tersebut .
1). Terdapat hubungan
timbal balik (interaksi) antar anggota kelompok
2). Memiliki struktur,
kaidah, dan pola perilaku tertentu .
3).
Memiliki suatu sistem dan proses tertentu .
10
4)
Adanya faktor pengikat yang dimiliki anggota-anggota kelompok , seperti
persamaan nasib , kepentingan tujuan, ideologi politik dll .
b.
Jenis-Jenis Kelompok Sosial
Jenis-jenis
kelompok sosial dalam masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1).
Berdasarkan Identifikasi Diri, dikenal adanya in group dan out group.
In group adalah
kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu untuk mengidentifikasi
dirinya. In group sering dikaitkan dengan istilah “kami atau kita” dan
pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan perasaan dekat dengan anggota
kelompoknya. “
Sedangkan Out group adalah kelompok sosial yang oleh
individu diartikan sebagai lawan in group-nya .
Out group
sering dihubungkan dengan istilah”mereka” . Sikap out group ditandai oleh suatu
sikap antipati .
2).
Berdasarkan hubungan kedekatan anggota, teridentifikasi adanya kelompok primer
(primary group) . Menurut Charles Horton Cooley kelompok
primer/primary group adalah kelompok sosial yang paling sederhana, anggotanya
saling mengenal, serta terdapat kerjasama yang erat dan bersifat pribadi,
interaksi sosial berlangsung secara tatap muka (face to face) .Contohnya:
keluarga, kelompok bermain .
4.
Perkumpulan (Asosiasi)
a.
Pengertian perkumpulan
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar
untuk tujuan-tujuan khusus Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan
minat tujuan, kepentingan, pendidikan,
keahlian profesi, atau agama. Perkumpulan merupakan suatu organisasi buatan
yang bersifat formal, dengan jumlah anggota relatif terbatas , memiliki
kepentingan-kepentingan tertentu , hubungan antar anggota tidak bersifat
pribadi , memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
b.
Bentuk-bentuk Perkumpulan
Bentuk-bentuk perkumpulan dalam
masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1).
Berdasarkan sifat hubungan anggotanya , terbentuk kelompok sekunder (secondary
group) .
Contohnya:
negara, bangsa dan suku.
11
2).
Berdasarkan sifat organisasi, terbentuk organisasi formal (formal group)
yaitu kesatuan manusia yang tergabung dalam sebuah organisasi yang memiliki
peraturan tegas yang sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan
antar sesama. Contohnya : perkumpulan mahasiswa , perkumpulan organisasi
massa, instansi pemerintah, dsb.
C. Hubungan Agama dalam
Masyarakat
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe , meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954) :
a. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi dan terbelakang . Anggota masyrakat menganut
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe , meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954) :
a. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi dan terbelakang . Anggota masyrakat menganut
agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah
sama . Agama menyusup ke dalam kelompok
aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya :
1. Agama memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai masyarakat secara mutlak.
2. Dalam keadaan lain selain keluarga relatif belum berkembang , agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
1. Agama memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai masyarakat secara mutlak.
2. Dalam keadaan lain selain keluarga relatif belum berkembang , agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
b. Masyarakat praindustri yang sedang
berkembang.
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi , ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi dari pada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap mayarakat ini , tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi , ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi dari pada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap mayarakat ini , tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.
12
BAB 111
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur Nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan , tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agama nya para tasauf.
Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian , pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya , dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat , di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial , dan individu dengan masyarakat seharusnyalah tidak bersifat antagonis.
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur Nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan , tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agama nya para tasauf.
Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian , pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya , dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat , di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial , dan individu dengan masyarakat seharusnyalah tidak bersifat antagonis.
B . Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini
dapat memberikan gambaran dan wawasan tentang agama dan masyarakat lebih jauh
penyusun berharap dengan memahami agama dan masyarakat kita dapat memahami
perkembangannya dengan benar .
13
DAFTAR PUSTAKA
Damanik Fritz, Hotman.2007 . Sosiologi . klaten : intan pariwara
REFERENSI LAIN
http: //masyarakat.dalam.kehidupan
http://hubungan agamadan masyarakat