Saturday, 22 June 2013

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan



TUGAS ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN


OLEH :
Nova Safitri               2312.067
Rafika Oktavionti     2312.073
Setri Pertiwi               2312.076


Pendidikan Bahasa Inggris
  Stain Sjech M. Djamil Djambek
 Bukittinggi
2012






KATA PENGANTAR

            Bismilahirahmanirrahim
            Puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah SWT , yang mana telah memberikan kemudahan bagi kita semua,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini. Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, yang telah mengantarkan umatnya dari zaman jahiliah ke gerbang kemegahan islamiah.
            Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, kami dengan penuh insaf diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,hal ini keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah sederhana ini.
            Akhirnya kepada Illahi juga kita meminta dan berdo’a, semoga makalah yang  ini dapat memberi manfaat yang tak sesederhana makalah ini,baik bagi penyusun maupun bagi pembaca. Amin . . . .

Bukittinggi, September 2012


Kelompok I                





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulis
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi,dan Kemiskinan
B.     Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan,Teknologi,dan Kemiskinan
C.     Cara Mengatasi Kemiskinan
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
            Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.
Dalam konsep pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge) dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah metodi sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani.” (Eugene Staley, 1970).
Namun sayangnya, tanpa kita sadari bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan berbagai ketimpangan bagi sebagian orang. Relasi antara ilmu pengetahuan dengan teknologi tak hanya memberi sisi positif saja. Ibaratkan mata uang,kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tidak selalu membimbing seseorang menuju kesuksesan ,secara tidak langsung bisa menyeret seseorang pada kondisi kemiskinan. Tergantung bagaimana strategi seseorang memanfaatkan peluang yang tercipta dari perkembangan tekhnologi tersebut. Jadi,teknologi dan ilmu pengetahuan punya kaitan terhadap kemiskinan yang terjadi.
Oleh karena itulah kami tertarik mengangkat permasalahan tersebut dalam makalah yang sederhana ini.
B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan tiga pertanyaan :

1.      Apa yang dimaksud  dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan?
2.      Bagaimana hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan?
3.      Bagaimana cara mengurangi kemiskinan?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan diatas maka tujuan dari makalah ini adalah untuk menjawab:

1.      Pengertian ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan
2.      Hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan
3.      Solusi mengatasi kemiskinan







BAB II
PEMBAHASAN

A.    ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN 

1.      Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan lazim digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata,  ilmu  dan  pengetahuan , yang masing-masing punya identitas sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif.
 Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori epistemologi, diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologisme merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang menjadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian mengelompokkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1. Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
2. Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu.
Ilmu pengetahuan itu sendiri mencakup ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, dan sebagai apa yang disebut generik meliputi segala usaha penelitian dasar dan terapan serta pengembangannya.

2.      TEKNOLOGI

a.      Pengertian Teknologi

Ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya
 mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan dapat didefinisikan sebagai teknologi.yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan dapat didefinisikan sebagai teknologi.
Defenisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Makna Teknologi, menurut Capra seperti makna sains, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni.1[1] Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas seni terapan atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells mendefinisikan teknologi sebagai kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa teknologi  adalah sebagai penerapan ilmu pengetahuan , dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju ke perbuatan atau perwujudan sesuatu.
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sektor kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh tekn
ik.


b.      Sejarah Perkembangan Teknologi
Teknologi lahir dari akal manusia untuk menguasai dan memanfaatkan lingkungan sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi. Alfin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan di dunia akibat majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejarah perkembangan teknologi dibagi dalam tiga gelombang, yaitu : Gelombang Pertama (8.000 SM - 1700), Gelombang Kedua (1700-1970), dan Gelombang Ketiga (1970-2000).2[2]
Gelombang pertama adalah gelombang pembaharuan, yaitu manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Salah satu ciri masa gelombang pertama adalah penggunaan “barteri hidup atau barteri ilmiah”, yaitu manusia memakai energi yang telah disimpan oleh alam untuknya, berupa energi-energi yang tersimpan dalam otot-otot binatang, tumbuhan atau langung dari matahari, angin, dan air.
Gelombang kedua adalah masa revolusi industri, yaitu kira-kira antara tahun 1700-1970. Masa gelombang kedua ini dimulai dengan penemuan mesin uap pada tahun 1712 oleh New Comen. Macam-macam industri yang berkembang dalam masa atau peradaban gelombang kedua, seperti industri batu bara, tekstil, kereta api, besi baja, mobil, aluminium, kimia, dan macam-macam alat rumah tangga.
Gelombang ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang :
a.       Komunikasi dan data processing
b.      Penerbangan dan angkasa luar
c.       Energi alternatif dan energi yang dapat diperbaharui
d.      Terjadinya de-Urbanisasi, karena kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi


c.       Macam-macam Teknologi
Ada tiga macam teknologi yang sering dikemukakan para ahli, yaitu:
a.       Teknologi modern
            Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Padat modal
2.      Mekanis elektris
3.      Menggunakan bahan import
4.      Berdasarkan penelitian mutakhir


b.      Teknologi madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Padat karya
2.      Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat
3.      Menggunakan alat setempat
4.      Berdasarkan suatu penelitian

c.       Teknologi tradisional
Jenis tradisional ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)
2.      Menggunakan keterampilan setempat
3.      Menggunakan alat setempat
4.      Menggunakan bahan setempat
5.      Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan


3.      KEMISKINAN
Salah satu masalah yang dipunyai manusia, yang sama tuanya dengan usia kemanusiaan itu sendiri dan implikasi permasalahannya dapat melibatkan keseluruh aspek kehidupan manusia, tetapi sering tidak disadari kehadirannya sebagai masalah, ialah kemiskinan. Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk masalah yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang.
Dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat, kemiskinan adalah sesuatu yang nyata adanya, bagi mereka yang tergolong miskin, mereka sendiri merasakan dan menjalani kehidupan dalam kemiskinan tersebut. Kemiskinan itu akan lebih terasa lagi apabila mereka telah membandingkannya dengan kehidupan orang lain yang lebih tinggi tingkat kehidupannya. Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing dalam kehidupan kita. Kemiskinan yang dimaksud disini adalah kemiskinan ditinjau dari segi material (ekonomi).
Menurut Prof. Dr. Emil Salim yang dimaksud dengan kemiskinan adalah merupakan suatu keadaan yang dilukiskan sebagai sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, seperti pangan, pakaian, tempat berteduh dan lain lain.
Suparlan menyatakan kemiskinan adalah sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan umum.
Adapun dalam istilah lain kemiskinan itu merupakan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehingga mengalami keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya.

a.      Macam – macam kemiskinan
             Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan dalam tiga unsur, yaitu :
1.      Kemiskinan disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang
Kemiskinan ini disebabkan aspek badaniah biasanya orang-orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmaniah. Karna cacat badaniah misalnya, dia lantas berbuat atau bekerja secara tidak wajar, seperti : menjadi pengemis atau peminta-minta.
2.      Kemiskinan disebabkan oleh bencana alam
Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana, apabila tidak dengan segera diatasi sama saja halnya akan menimbulkan masalah bagi masyarakat lainnya. Mereka yang terkena bencana alam umumnya tidak memiliki tempat tinggal bahkan sumber-sumber daya alam yang mereka miliki sebelumnya habis oleh pengkikisan bencana alam.
3.      Kemiskinan buatan
Kemiskinan buatan disebut juga dengan kemiskinan struktural ialah kemiskinan yang
ditimbulkan oleh dan dari struktual-struktural ekonomi, sosial dan kultur serta politik. Mereka memandang bahwa kemiskinan bukan sebagai nasib , malahan sebagai takdir tuhan.


b.      Faktor penyebab kemiskinan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan, yaitu :
1.      Pendidikan yang terlampau rendah
Dengan adanya tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan pendidikan/keterampilan yang dimiliki menyebabkan keterbatasan kemampuan untuk masuk dalam dunia kerja. Atas dasar kenyataan diatas dia miskin karna tidak bisa berbuat apa-apa untuk memenuhi kebutuhannya.
2.      Malas bekerja
Sikap malas merupakan suatu masalah yang cukup memprihatinkan, karna masalah ini menyangkut kepribadian seseorang. Sikap malas ini cenderung untuk menggantungkan hidupnya pada orang lain, baik keluarga, saudara atau famili yang dipandang memiliki kemampuan untuk menanggung kehidupan mereka.
3.      Keterbatasan sumber alam
Kemiskinan akan melanda suatu masyarakat apabila sumber alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Sering dikatakan oleh para ahli, bahwa masyarakat itu miskin karena memang dasarnya “alamiah miskin”.

4.      Terbatasnya lapangan kerja
Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagi masyarakat. Secara ideal banyak orang mengatakan bahwa seseorang atau masyarakat harus mampu menciptakan lapangan kerja baru. Tetapi secara faktual hal tersebut kecil kemungkinannya karna adanya keterbatasan kemampuan seseorang baik yang berupa skill maupun modal.
5.      Keterbatasan modal
Keterbatasan modal adalah sebuah kenyataan yang ada di negara-negara yang sedang berkembang, kenyataan tersebut membawa kemiskinan pada sebagian besar masyarakat di negara tersebut. Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat atau bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki dengan suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan. Keterbatasan modal bagi negara-negara yang sedang berkembang dapat diibaratkan sebagai suatu lingkaran yang tak berujung pangkal baik dari segi permintaan akan modal maupun dari segi penawaran akan modal.
6.      Beban keluarga
Semakin banyak anggota keluarga akan semakin meningkat pula tuntutan dan beban untuk hidup yang harus dipenuhi. Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi dengan usaha peningkatan pendapatan sudah pasti akan menimbulkan kemiskinan karena mereka memang berangkat dari kemiskinan. Kenaikan pendapatan yang dibarengi dengan pertambahan jumlah keluarga, berakibat kemiskinan akan tetap melanda dirinya dan bersifat latent.

B.     HUBUNGAN ANTARA ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Salah satu penyebab kesengsaraan atau penderitaan manusia adalah kemiskinan. Kemiskinan biasanya sejalan dengan kelaparan dan wabah penyakit, yang sering kali terjadi di negara-negara yang sedang berkembang. Lapisan masyarakat banyak yang hidup dalam kemiskinan berusaha mati-matian untuk dapat mencapai kehidupan yang menyenangkan. Tetapi kebanyakan tetap tinggal terhambat pada garis kemiskinan dan bahkan dibawah garis kemiskinan.
Dari hasil perencanaan satu demi satu, ketiga hal (ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan)itu kaitan strukturnya lebih jelas. Dari ketiga hal, ternyata ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan saudara kembar yang sulit dipisahkan peranannya untuk memenuhi kehidupan insani.
Perlu diketahui salah satu unsur terpenting dalam pertumbuhan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi mengakibatkan dalam struktur produksi maupun dalam komposisi tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi mengalami perubahan. Bagi tenaga kerja yang mempunyai keterampilan teknis yang tinggi akan terbuka lebih banyak kesempatan-kesempatan kerja yang baik. Tetapi tenaga kerja yang tidak berkerampilan atau yang hanya mempunyai keterampilan rendah akan tergeser atau kadang-kadang kehilangan sama sekali pekerjaan mereka.
Selama dua dasawarsa (1960-1980) yang baru lalu beberapa negara berkembang dari hasil pembangunan telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat malahan lebih pesat dari yang pernah dialami oleh negara-negara industri barat selama tahap-tahap permulaan dari proses industrialisasi mereka, namun pertumbuhan ekonomi yang pesat tersebut pada umumnya ternyata tidak terlalu berhasil dalam penyediaan kesempatan kerja yang produktif bagi penduduk.
Dari paparan diatas kita dapat memahami apa sebenarnya pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kemiskinan. Jika di suatu negara, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak berkembang secara pesat atau dengan kata lain berjalan lambat, maka kemungkinan angka kemiskinan di negara itu akan semakin meningkat, karena tak dapat dipungkiri teknologi dan ilmu pengetahuan merupakan faktor terpenting dalam kemajuan sebuah negara, yang kemudian akan membawa masyarakatnya keluar dari lorong kemiskinan. Tiadak hanya itu, di zaman sekarang ini berlaku “kesuksesan anda tergantung bagaimana anda memanfaatkan peluang yang ada.” Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuka banyak peluang sekaligus jalan bagi seseorang untuk mencapai teknologi. Jika ia jeli dan cermat memainkan peluang yang ada maka ia akan bebas dari jerat kemiskinan dan teknologi akan menggiringnya ke gerbang kesuksessan. Sebaliknya jika orang itu salah langkah menggunakan teknologi atau bahkan menutup diri terhadap perkembangan teknologi,maka mungkin saja ia kan jatuh ke titik kemiskinan.
C.    USAHA MENGATASI KEMISKINAN

Usaha mengatasi kemiskinan
            Banyak cara yang bisa dilakukan guna mengatasi masalah kemiskinan, diantara lain adalah :
1.      Latihan pendidikan keterampilan
Dengan adanya latihan keterampilan ini diharapkan seseorang mempunyai bekal kemampuan untuk terjun dalam dunia kerja. Upaya peningkatan keterampilan ini telah dilaksanakan oleh pemerintah yaitu dengan dibentuknya balai latihan keterampilan yang ada diberbagai kota, misalnya di Singosari, Malang.
Dibidang pendidikan dalam pelita IV ini diupayakan menghasilkan lulusan yang siap terjun kelapangan kerja. Oleh sebab itu sekolah kejuruan akan dibangun secara besar-besaran.
2.      Berwiraswasta
Modal kemampuan yang berupa keterampilan akan memberi bekal bagi seseorang untuk memperoleh pendapatan yang dapat diterapkan melalui dunua wiraswasta. Karna bagaimanapun juga tidak semua orang bisa menjadi pegawai negeri , meskipun telah menyelesaikan studinya disuatu pendidikan formal. Jiwa wiraswasta perlu ditanamkan sejak anak-anak sehingga kemampuan berwiraswasta ada pada setiap orang.
3.      Permasyarakatan program keluarga berencana
Permasyarakan keluarga berencana ini sangat diperlukan terutama dalam kaitannya dengan pengendalian jumlah penduduk yang terlampau cepat. Pertumbuhan dibidang ekonomi dapat mempunyai arti kalau disertai dengan upaya pengendalian jumlah penduduk.
Ada satu hal lagi yang tak kalah pentingnya yaitu selalu membuka diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi namun tetap jeli dalam memilih, karena tidak semua teknologi berdampak positif jika kita tidak bisa memilahnya. Dan harus selalu menggali ilmu karena ilmu pengetahuan akan selalu berkembang walau kita tak lagi bernafas.










BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan merupakan susunan pengetahuan secara teratur yang diperoleh
secara sistematis, akumulatif, umum, dan empiris. Teknologi merupakan perwujudan dari ilmu pengetahuan. Sedangkan kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dari segi ekonomi.
            Ilmu pengetahuan dan teknologi saling mendukung satu sama lain. Perkembangan ilmu pengetahuan diwujudkan dalam wadah teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam kemajuan suatu negara. Kemampuan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa seseorang keluar dari kemiskinan.
            Upaya mengatasi kemiskinan dimulai dari diri sendiri, membuang segala sifat malas dan mau berusaha. Kemudian didukung faktor eksternal yaitu membuka diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.



















[1] Ahmadi Abu, Ilmu Sosial Dasar, halaman 334
[2] Ahmadi Abu, Ilmu Sosial Dasar, halaman 335

No comments:

Post a Comment