TUGAS ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN
KEMISKINAN
OLEH :
Nova Safitri 2312.067
Rafika Oktavionti 2312.073
Setri Pertiwi 2312.076
Pendidikan
Bahasa Inggris
Stain Sjech M. Djamil Djambek
Bukittinggi
2012
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirrahim
Puji syukur marilah kita haturkan kehadirat Allah SWT ,
yang mana telah memberikan kemudahan bagi kita semua,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah sederhana ini. Sholawat beserta salam senantiasa
tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, yang telah mengantarkan
umatnya dari zaman jahiliah ke gerbang kemegahan islamiah.
Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang
senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, kami dengan penuh insaf diri bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,hal ini
keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan pihak yang turut
membantu terselesaikannya makalah sederhana ini.
Akhirnya kepada Illahi juga kita meminta dan berdo’a,
semoga makalah yang ini dapat memberi
manfaat yang tak sesederhana makalah ini,baik bagi penyusun maupun bagi
pembaca. Amin . . . .
Bukittinggi,
September 2012
Kelompok
I
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulis
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ilmu Pengetahuan, Teknologi,dan Kemiskinan
B. Hubungan
Antara Ilmu Pengetahuan,Teknologi,dan Kemiskinan
C. Cara
Mengatasi Kemiskinan
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan adalah seluruh
usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia
dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge),
tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan
adalah produk dari epistemologi.
Teknologi adalah metode
ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula
diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.
Dalam konsep pragmatis dengan kemungkinan berlaku
secara akademis dapatlah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge) dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian
berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber,
tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi
tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan
biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi
sosial pembangunan (the social technology
of development) sehingga teknologi itu adalah metodi sistematis untuk
mencapai setiap tujuan insani.” (Eugene Staley, 1970).
Namun sayangnya, tanpa kita sadari bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi menciptakan berbagai ketimpangan bagi sebagian orang.
Relasi antara ilmu pengetahuan dengan teknologi tak hanya memberi sisi positif
saja. Ibaratkan mata uang,kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tidak selalu
membimbing seseorang menuju kesuksesan ,secara tidak langsung bisa menyeret
seseorang pada kondisi kemiskinan. Tergantung bagaimana strategi seseorang
memanfaatkan peluang yang tercipta dari perkembangan tekhnologi tersebut.
Jadi,teknologi dan ilmu pengetahuan punya kaitan terhadap kemiskinan yang
terjadi.
Oleh karena itulah kami tertarik mengangkat
permasalahan tersebut dalam makalah yang sederhana ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka dapat dirumuskan tiga pertanyaan :
1. Apa yang
dimaksud dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kemiskinan?
2. Bagaimana
hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan?
3. Bagaimana
cara mengurangi kemiskinan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan diatas maka tujuan dari makalah ini adalah
untuk menjawab:
1. Pengertian
ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan
2. Hubungan
antara ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan
3. Solusi
mengatasi kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN
A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN
KEMISKINAN
1. Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan lazim digunakan dalam
pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata,
ilmu dan pengetahuan , yang masing-masing punya
identitas sendiri-sendiri. Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa
ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan
pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis,
empiris, umum dan akumulatif.
Pengertian pengetahuan sebagai istilah
filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori
epistemologi, diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan
pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon
& David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera dan batin.
Menurut Imanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan
pengalaman.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga
komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis,
epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana
materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
Ontologis dapat diartikan hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga
jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya. Atau dengan kata
lain ontologisme merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen
aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu
pengetahuan.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang
merupakan bahan dalam penelitian, meliputi objek material sebagai bahan yang
menjadi tujuan penelitian bulat dan utuh, serta objek formal, yaitu sudut
pandangan yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian.
Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian
kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang
diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi,
kemudian mengelompokkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis,
sistesis, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan
dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang
merupakan pengingkaran.
Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu
berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1.
Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan
dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
2.
Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3.
Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri
yang mempunyai pengetahuan itu.
Ilmu
pengetahuan itu sendiri mencakup ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial
dan kemanusiaan, dan sebagai apa yang disebut generik meliputi segala usaha
penelitian dasar dan terapan serta pengembangannya.
2. TEKNOLOGI
a. Pengertian Teknologi
Ilmu
pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya
mencakup alat-alat yang memungkinkan
terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan dapat
didefinisikan sebagai teknologi.yang memungkinkan terlaksananya efisiensi
tenaga kerja menurut keragaman kemampuan dapat didefinisikan sebagai teknologi.
Defenisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi
dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana
menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan
pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat
melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat.
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan
hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.
Teknologi, menurut Djoyohadikusumo berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain,
teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science
dan engineering yang saling berkaitan
satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata
sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang
materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Makna Teknologi, menurut
Capra seperti makna sains, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah.
Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni.1[1] Ketika istilah itu
pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya
adalah pembahasan sistematis atas seni terapan atau pertukangan, dan
berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20,
maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi
juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis
pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut
Capra menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells mendefinisikan
teknologi sebagai kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan
pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang
memungkinkan pengulangan.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah
sebagai penerapan ilmu pengetahuan , dalam pengertian bahwa penerapan itu
menuju ke perbuatan atau perwujudan sesuatu.
Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan
manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sektor kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sektor kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
b. Sejarah Perkembangan Teknologi
Teknologi
lahir dari akal manusia untuk menguasai dan memanfaatkan lingkungan sehingga
kebutuhannya dapat terpenuhi. Alfin Toffler menganalisis gejala-gejala
perubahan dan pembaharuan di dunia akibat majunya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sejarah perkembangan teknologi dibagi dalam tiga gelombang, yaitu : Gelombang
Pertama (8.000 SM - 1700), Gelombang Kedua (1700-1970), dan Gelombang Ketiga
(1970-2000).2[2]
Gelombang
pertama adalah gelombang pembaharuan, yaitu manusia menemukan dan menerapkan
teknologi pertanian. Salah satu ciri masa gelombang pertama adalah penggunaan
“barteri hidup atau barteri ilmiah”, yaitu manusia memakai energi yang telah
disimpan oleh alam untuknya, berupa energi-energi yang tersimpan dalam
otot-otot binatang, tumbuhan atau langung dari matahari, angin, dan air.
Gelombang
kedua adalah masa revolusi industri, yaitu kira-kira antara tahun 1700-1970.
Masa gelombang kedua ini dimulai dengan penemuan mesin uap pada tahun 1712 oleh
New Comen. Macam-macam industri yang berkembang dalam masa atau peradaban gelombang
kedua, seperti industri batu bara, tekstil, kereta api, besi baja, mobil,
aluminium, kimia, dan macam-macam alat rumah tangga.
Gelombang
ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang :
a. Komunikasi
dan data processing
b. Penerbangan
dan angkasa luar
c. Energi
alternatif dan energi yang dapat diperbaharui
d. Terjadinya
de-Urbanisasi, karena kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi
c. Macam-macam Teknologi
Ada
tiga macam teknologi yang sering dikemukakan para ahli, yaitu:
a.
Teknologi modern
Jenis
teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Padat
modal
2. Mekanis
elektris
3. Menggunakan
bahan import
4. Berdasarkan
penelitian mutakhir
b.
Teknologi madya
Jenis
teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Padat
karya
2. Dapat
dikerjakan oleh keterampilan setempat
3. Menggunakan
alat setempat
4. Berdasarkan
suatu penelitian
c.
Teknologi tradisional
Jenis tradisional ini mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bersifat
padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)
2. Menggunakan
keterampilan setempat
3. Menggunakan
alat setempat
4. Menggunakan
bahan setempat
5. Berdasarkan
kebiasaan atau pengamatan
3. KEMISKINAN
Salah
satu masalah yang dipunyai manusia, yang sama tuanya dengan usia kemanusiaan
itu sendiri dan implikasi permasalahannya dapat melibatkan keseluruh aspek
kehidupan manusia, tetapi sering tidak disadari kehadirannya sebagai masalah,
ialah kemiskinan. Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk masalah
yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negara-negara
yang sedang berkembang.
Dalam
kehidupan sehari-hari dimasyarakat, kemiskinan adalah sesuatu yang nyata
adanya, bagi mereka yang tergolong miskin, mereka sendiri merasakan dan menjalani
kehidupan dalam kemiskinan tersebut. Kemiskinan itu akan lebih terasa lagi
apabila mereka telah membandingkannya dengan kehidupan orang lain yang lebih
tinggi tingkat kehidupannya. Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan
suatu hal yang asing dalam kehidupan kita. Kemiskinan yang dimaksud disini
adalah kemiskinan ditinjau dari segi material (ekonomi).
Menurut
Prof. Dr. Emil Salim yang dimaksud dengan kemiskinan adalah merupakan suatu
keadaan yang dilukiskan sebagai sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok, seperti pangan, pakaian, tempat berteduh dan lain
lain.
Suparlan
menyatakan kemiskinan adalah sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah,
yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan
orang dibandingkan dengan standar kehidupan umum.
Adapun
dalam istilah lain kemiskinan itu merupakan ketidakmampuan dalam memenuhi
kebutuhan pokok sehingga mengalami keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan
dalam setiap langkah hidupnya.
a.
Macam
– macam kemiskinan
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat
dikategorikan dalam tiga unsur, yaitu :
1. Kemiskinan
disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang
Kemiskinan
ini disebabkan aspek badaniah biasanya orang-orang tersebut tidak bisa berbuat
maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmaniah. Karna cacat badaniah
misalnya, dia lantas berbuat atau bekerja secara tidak wajar, seperti : menjadi
pengemis atau peminta-minta.
2. Kemiskinan
disebabkan oleh bencana alam
Kemiskinan
yang disebabkan oleh bencana, apabila tidak dengan segera diatasi sama saja
halnya akan menimbulkan masalah bagi masyarakat lainnya. Mereka yang terkena
bencana alam umumnya tidak memiliki tempat tinggal bahkan sumber-sumber daya
alam yang mereka miliki sebelumnya habis oleh pengkikisan bencana alam.
3. Kemiskinan
buatan
Kemiskinan buatan disebut juga dengan
kemiskinan struktural ialah kemiskinan yang
ditimbulkan
oleh dan dari struktual-struktural ekonomi, sosial dan kultur serta politik.
Mereka memandang bahwa kemiskinan bukan sebagai nasib , malahan sebagai takdir
tuhan.
b.
Faktor
penyebab kemiskinan
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan, yaitu :
1. Pendidikan
yang terlampau rendah
Dengan
adanya tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai
keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan
pendidikan/keterampilan yang dimiliki menyebabkan keterbatasan kemampuan untuk
masuk dalam dunia kerja. Atas dasar kenyataan diatas dia miskin karna tidak
bisa berbuat apa-apa untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Malas
bekerja
Sikap
malas merupakan suatu masalah yang cukup memprihatinkan, karna masalah ini
menyangkut kepribadian seseorang. Sikap malas ini cenderung untuk
menggantungkan hidupnya pada orang lain, baik keluarga, saudara atau famili
yang dipandang memiliki kemampuan untuk menanggung kehidupan mereka.
3. Keterbatasan
sumber alam
Kemiskinan
akan melanda suatu masyarakat apabila sumber alamnya tidak lagi memberikan
keuntungan bagi kehidupan mereka. Sering dikatakan oleh para ahli, bahwa
masyarakat itu miskin karena memang dasarnya “alamiah miskin”.
4. Terbatasnya
lapangan kerja
Keterbatasan
lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagi masyarakat. Secara
ideal banyak orang mengatakan bahwa seseorang atau masyarakat harus mampu
menciptakan lapangan kerja baru. Tetapi secara faktual hal tersebut kecil
kemungkinannya karna adanya keterbatasan kemampuan seseorang baik yang berupa skill maupun modal.
5. Keterbatasan
modal
Keterbatasan
modal adalah sebuah kenyataan yang ada di negara-negara yang sedang berkembang,
kenyataan tersebut membawa kemiskinan pada sebagian besar masyarakat di negara
tersebut. Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi
alat atau bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki dengan
suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan. Keterbatasan modal bagi
negara-negara yang sedang berkembang dapat diibaratkan sebagai suatu lingkaran
yang tak berujung pangkal baik dari segi permintaan akan modal maupun dari segi
penawaran akan modal.
6. Beban
keluarga
Semakin
banyak anggota keluarga akan semakin meningkat pula tuntutan dan beban untuk
hidup yang harus dipenuhi. Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak
apabila tidak diimbangi dengan usaha peningkatan pendapatan sudah pasti akan
menimbulkan kemiskinan karena mereka memang berangkat dari kemiskinan. Kenaikan
pendapatan yang dibarengi dengan pertambahan jumlah keluarga, berakibat
kemiskinan akan tetap melanda dirinya dan bersifat latent.
B.
HUBUNGAN
ANTARA ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Salah
satu penyebab kesengsaraan atau penderitaan manusia adalah kemiskinan.
Kemiskinan biasanya sejalan dengan kelaparan dan wabah penyakit, yang sering
kali terjadi di negara-negara yang sedang berkembang. Lapisan masyarakat banyak
yang hidup dalam kemiskinan berusaha mati-matian untuk dapat mencapai kehidupan
yang menyenangkan. Tetapi kebanyakan tetap tinggal terhambat pada garis
kemiskinan dan bahkan dibawah garis kemiskinan.
Dari
hasil perencanaan satu demi satu, ketiga hal (ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kemiskinan)itu kaitan strukturnya lebih jelas. Dari ketiga hal, ternyata ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan saudara kembar yang sulit dipisahkan
peranannya untuk memenuhi kehidupan insani.
Perlu
diketahui salah satu unsur terpenting dalam pertumbuhan ekonomi adalah kemajuan
teknologi. Kemajuan teknologi mengakibatkan dalam struktur produksi maupun
dalam komposisi tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi mengalami
perubahan. Bagi tenaga kerja yang mempunyai keterampilan teknis yang tinggi
akan terbuka lebih banyak kesempatan-kesempatan kerja yang baik. Tetapi tenaga
kerja yang tidak berkerampilan atau yang hanya mempunyai keterampilan rendah
akan tergeser atau kadang-kadang kehilangan sama sekali pekerjaan mereka.
Selama
dua dasawarsa (1960-1980) yang baru lalu beberapa negara berkembang dari hasil
pembangunan telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat malahan lebih pesat
dari yang pernah dialami oleh negara-negara industri barat selama tahap-tahap
permulaan dari proses industrialisasi mereka, namun pertumbuhan ekonomi yang
pesat tersebut pada umumnya ternyata tidak terlalu berhasil dalam penyediaan
kesempatan kerja yang produktif bagi penduduk.
Dari
paparan diatas kita dapat memahami apa sebenarnya pengaruh ilmu pengetahuan dan
teknologi terhadap kemiskinan. Jika di suatu negara, ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak berkembang secara pesat atau dengan kata lain berjalan lambat,
maka kemungkinan angka kemiskinan di negara itu akan semakin meningkat, karena
tak dapat dipungkiri teknologi dan ilmu pengetahuan merupakan faktor terpenting
dalam kemajuan sebuah negara, yang kemudian akan membawa masyarakatnya keluar
dari lorong kemiskinan. Tiadak hanya itu, di zaman sekarang ini berlaku “kesuksesan anda tergantung bagaimana anda
memanfaatkan peluang yang ada.” Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah membuka banyak peluang sekaligus jalan bagi seseorang untuk mencapai
teknologi. Jika ia jeli dan cermat memainkan peluang yang ada maka ia akan
bebas dari jerat kemiskinan dan teknologi akan menggiringnya ke gerbang
kesuksessan. Sebaliknya jika orang itu salah langkah menggunakan teknologi atau
bahkan menutup diri terhadap perkembangan teknologi,maka mungkin saja ia kan
jatuh ke titik kemiskinan.
C.
USAHA
MENGATASI KEMISKINAN
Usaha
mengatasi kemiskinan
Banyak cara yang bisa dilakukan guna mengatasi masalah
kemiskinan, diantara lain adalah :
1.
Latihan pendidikan keterampilan
Dengan
adanya latihan keterampilan ini diharapkan seseorang mempunyai bekal kemampuan
untuk terjun dalam dunia kerja. Upaya peningkatan keterampilan ini telah
dilaksanakan oleh pemerintah yaitu dengan dibentuknya balai latihan keterampilan
yang ada diberbagai kota, misalnya di Singosari, Malang.
Dibidang
pendidikan dalam pelita IV ini diupayakan menghasilkan lulusan yang siap terjun
kelapangan kerja. Oleh sebab itu sekolah kejuruan akan dibangun secara
besar-besaran.
2.
Berwiraswasta
Modal
kemampuan yang berupa keterampilan akan memberi bekal bagi seseorang untuk
memperoleh pendapatan yang dapat diterapkan melalui dunua wiraswasta. Karna
bagaimanapun juga tidak semua orang bisa menjadi pegawai negeri , meskipun telah
menyelesaikan studinya disuatu pendidikan formal. Jiwa wiraswasta perlu
ditanamkan sejak anak-anak sehingga kemampuan berwiraswasta ada pada setiap
orang.
3.
Permasyarakatan program keluarga
berencana
Permasyarakan
keluarga berencana ini sangat diperlukan terutama dalam kaitannya dengan
pengendalian jumlah penduduk yang terlampau cepat. Pertumbuhan dibidang ekonomi
dapat mempunyai arti kalau disertai dengan upaya pengendalian jumlah penduduk.
Ada
satu hal lagi yang tak kalah pentingnya yaitu selalu membuka diri terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi namun tetap jeli dalam memilih, karena
tidak semua teknologi berdampak positif jika kita tidak bisa memilahnya. Dan
harus selalu menggali ilmu karena ilmu pengetahuan akan selalu berkembang walau
kita tak lagi bernafas.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Ilmu
pengetahuan merupakan susunan pengetahuan secara teratur yang diperoleh
secara sistematis,
akumulatif, umum, dan empiris. Teknologi merupakan perwujudan dari ilmu
pengetahuan. Sedangkan kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang memenuhi
kebutuhan hidupnya dari segi ekonomi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi saling mendukung satu sama
lain. Perkembangan ilmu pengetahuan diwujudkan dalam wadah teknologi. Ilmu
pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam kemajuan suatu negara.
Kemampuan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa seseorang
keluar dari kemiskinan.
Upaya mengatasi kemiskinan dimulai dari diri sendiri,
membuang segala sifat malas dan mau berusaha. Kemudian didukung faktor
eksternal yaitu membuka diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
No comments:
Post a Comment