Saturday, 22 June 2013

Pemuda dan Sosialisasi




MAKALAH
PEMUDA DAN SOSIALISASI
Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah ISBD







OLEH :
KELOMPOK 8
DESKARINA UTAMI (2312.093)
MAIZONA PUTRI (2312.078)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (PBI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
1433 H/2012 M


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
            Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebabkan karena akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyesuaian diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolution). Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diungkapkannya. Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung pada orang tuanya.
B. RUMUSAN MASALAH
            Dalam perumusan masalah ini, penulis akan merumuskan tentang:
1.      Bagaimana pengertian tentang pemuda?
2.      Bagaimana pengertian sosialisasi pemuda?
3.      Bagaimana gambaran pemuda dan identitasnya?
C. TUJUAN PENULISAN
            Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi pemuda, dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.







BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pemuda
            Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. Hal ini merupakan ideologis  dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa saja yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
            Dinamika pemuda tidak lebih dari usaha untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola kelakuan yang sudah tersedia, dan setiap bentuk kelakuan yang menyimpang akan dicap sebagai yang anomalis, yang tak sewajarnya. Dan jika itu ditentang oleh kaidah-kaidah sosial yang sudah melembaga, maka hal itu akan menjelma dalam bentuk adanya jurang pemisah antara generasi muda dan generasi tua.[1]
            Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawaban atas tatanan masyarakat, antara lain:
a.       Kemurnian idealismenya
b.      Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.       Semangat pengabdiannya
d.      Sepontanitas dan dinamikanya                                                                                                
e.       Inovasi dan kreativitas
f.       Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g.      Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan kepribadiannya yang mandiri.

B. Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berfikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain : Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
a.       Proses Sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang lain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berfikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
Ada dua model proses sosialisasi, yaitu :
a)      Model deterministik
1.      Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
2.      Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khusunya dan pada masyarakat umum.
Dalam model ini individu ditentukan segalanya. Keinginan, cita-cita, kebebasan dapat dikatakan tidak mendapat tempat. Secara lebih konkret aturan, kebiasaan, norma, yang tidak boleh di usik usik. Individu yang mempunyai gagasan yang berbeda dengan norma yang berlaku tidak mendapat tempat. Kepentingan bersama atau kolektivitas harus menjadi pertimbangan utama.
b)      Model aktualisasi
Dalam model yang kedua ini selanjutnya dikatakan individu yang mempunyai potensi sebagaimana adanya sekarang dan dalam proses menjadi tidak mungkin mengaktualisasikan diri bila tidak diberi kebebasan berkembang, apalagi secara absolute dikendalikan.[2]

b.      Media Sosialisasi
1.      Orang tua dan keluarga
2.       Sekolah
3.      Masyarakat
4.      Teman bermain
5.       Media Massa.
c.  Tujuan Pokok Sosialisasi
1.      individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan                                                                                                 bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2.      Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.

            C. Pemuda dan Identitas
            Telah dikaitkan bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi persoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi. Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan “moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan. Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni :
1.      Sosial psikologi
2.      Sosial budaya
3.      Sosial ekonomi
4.      Sosial politik

Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a.       Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b.      Kekurang pastian yang dialami  oleh generasi muda terhadap masa depannya
c.       Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d.      Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja
e.       Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f.       Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g.      Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h.      Pergaulan bebas
i.        Meningkatnya kenakalan remaja , penyalahgunaan narkotika
j.        Belum adanya peraturan perundang-undangan yang menyangkut generasi muda.

Peran pemuda dalam masyarakat:
a.       Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemerintah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b.      Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
c.       Asas edukatif
d.      Atas persatuan dan kesatuan bangsa
e.       Asas swakarsa
f.       Asas keselarasan dan terpadu
g.      Asas pendayagunaan dan fungsionalisasi

           

            Arah Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
            Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditujukan pada pembangunan yang memiliki keselarasan dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni:
a.       Orientasi kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.      Orientasi pada dirinya sendiri
c.       Orientasi ke luar hidup di lingkungan

Peranan mahasiswa dalam masyarakat
a.      Agen of change
b.      Agen of development
c.       Agen of modernization
















BAB III
KESIMPULAN
Pemuda merupakan satu  identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain pemuda mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar sosial yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus mempunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
1.      Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki ciri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan denagn itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an, generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.
2.      Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
3.      Generasi muda indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar,
4.      Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenag-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan in-formal dan pendidikan non-formal.


       

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdullah, Taufik, 1974:  Pemuda dan Perubahan Social, Jakarta, LP3ES.
 Ahmadi,
Abu, 2003: Ilmu Sosial Dasar,  Rineka Cipta, Jakarta.
Sumber Internet
http://www.homeartikel.co.cc
http://www.anakciremai.com














[1] H.A.R. Tilaar, Tinjauan Pedagogis Mengenai Pemuda : Suatu pendekatan Ekosferis, dalam Taufik Abdullah (Ed) Pemuda dan Perubahan Sosial, LP3ES, Jakarta, 1974, halaman 23-24.


2.)Tim dosen ISD IKIP Malang, Ilmu Sosial Dasar, 1989, halaman 104.

No comments:

Post a Comment