MAKALAH
PEMUDA DAN SOSIALISASI
Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah
ISBD
OLEH :
KELOMPOK 8
DESKARINA UTAMI (2312.093)
MAIZONA PUTRI (2312.078)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (PBI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
1433 H/2012 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Masalah pemuda merupakan masalah
yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan
generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini disebabkan karena akibat
dari proses pendewasaan seseorang, penyesuaian diri dengan situasi yang baru
dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik
daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolution). Banyak sekali masalah yang
tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan
diungkapkannya. Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis
serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis
masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah,
mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam
segi ekonominya masih tergantung pada orang tuanya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam perumusan masalah ini, penulis
akan merumuskan tentang:
1. Bagaimana pengertian tentang pemuda?
2. Bagaimana pengertian sosialisasi pemuda?
3. Bagaimana gambaran pemuda dan identitasnya?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian
dari sosialisasi pemuda, dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas
dirinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pemuda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau
generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah
nilai. Hal ini merupakan ideologis dan
kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu
identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber
insani bagi pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat
diartikan bahwa siapa saja yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Dinamika pemuda tidak lebih dari
usaha untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola kelakuan yang sudah tersedia,
dan setiap bentuk kelakuan yang menyimpang akan dicap sebagai yang anomalis,
yang tak sewajarnya. Dan jika itu ditentang oleh kaidah-kaidah sosial yang
sudah melembaga, maka hal itu akan menjelma dalam bentuk adanya jurang pemisah
antara generasi muda dan generasi tua.[1]
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam
pertanggungjawaban atas tatanan masyarakat, antara lain:
a.
Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap
nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitas
f. Keinginan untuk segera mewujudkan
gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk
menampilkan sikap dan kepribadiannya yang mandiri.
B. Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran
dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berfikir agar ia dapat berperan
dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada
beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam
sosialisasi, antara lain : Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan
Sosialisasi.
a. Proses Sosialisasi
Istilah
sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses
yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang lain.
Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia
bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari
proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berfikir dan kebiasaan-kebiasaan
hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan
untuk hidup ditengah-tengah orang lain
atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja
ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
Ada dua model proses sosialisasi, yaitu :
a) Model deterministik
1.
Pengendalian
fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang
tepat.
2.
Bertingkah
laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada
lembaga atau kelompok khusunya dan pada masyarakat umum.
Dalam model ini individu ditentukan segalanya. Keinginan, cita-cita,
kebebasan dapat dikatakan tidak mendapat tempat. Secara lebih konkret aturan,
kebiasaan, norma, yang tidak boleh di usik usik. Individu yang mempunyai
gagasan yang berbeda dengan norma yang berlaku tidak mendapat tempat.
Kepentingan bersama atau kolektivitas harus menjadi pertimbangan utama.
b) Model aktualisasi
Dalam model yang kedua ini selanjutnya dikatakan individu yang mempunyai
potensi sebagaimana adanya sekarang dan dalam proses menjadi tidak mungkin
mengaktualisasikan diri bila tidak diberi kebebasan berkembang, apalagi secara absolute dikendalikan.[2]
b.
Media
Sosialisasi
1. Orang tua dan keluarga
2. Sekolah
3. Masyarakat
4. Teman bermain
5. Media Massa.
c. Tujuan Pokok Sosialisasi
1.
individu
harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan
bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2. Individu harus mampu berkomunikasi secara
efektif dan mengembangkan kemampuannya.
C.
Pemuda dan Identitas
Telah dikaitkan bahwa
pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan
masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda
juga menghadapi persoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang
tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat
adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka
hadapi. Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang
dinamakan “moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan
masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami
perubahan. Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa
generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni :
1.
Sosial
psikologi
2.
Sosial
budaya
3.
Sosial
ekonomi
4.
Sosial
politik
Masalah-masalah
yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a.
Dirasakan
menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi
muda
b.
Kekurang
pastian yang dialami oleh generasi muda
terhadap masa depannya
c.
Belum
seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d.
Kurangnya
lapangan dan kesempatan kerja
e.
Kurangnya
gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f.
Masih
banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g.
Adanya
generasi muda yang menderita fisik dan mental
h.
Pergaulan
bebas
i.
Meningkatnya
kenakalan remaja , penyalahgunaan narkotika
j.
Belum
adanya peraturan perundang-undangan yang menyangkut generasi muda.
Peran pemuda dalam masyarakat:
a.
Peranan
pemuda yang didasarkan atas usaha pemerintah untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
b.
Peranan
pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
c.
Asas
edukatif
d.
Atas
persatuan dan kesatuan bangsa
e.
Asas
swakarsa
f.
Asas keselarasan
dan terpadu
g.
Asas
pendayagunaan dan fungsionalisasi
Arah Pembinaan dan Pengembangan
Generasi Muda
Arah pembinaan dan pengembangan
generasi muda ditujukan pada pembangunan yang memiliki keselarasan dan keutuhan
antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni:
a.
Orientasi
kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.
Orientasi
pada dirinya sendiri
c.
Orientasi
ke luar hidup di lingkungan
Peranan mahasiswa
dalam masyarakat
a. Agen
of change
b. Agen
of development
c. Agen
of modernization
BAB III
KESIMPULAN
Pemuda merupakan satu identitas yang
potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain pemuda mahasiswa mempunyai peran
sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar sosial yaitu bahwa para
pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu
juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau
bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus mempunyai ilmu
yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa
ini akan maju aman dan sentosa.
1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan
generasi berikutnya, setiap generasi memiliki ciri-ciri khas corak atau watak
pergerakan / perjuangan. Sehubungan denagn itu, sejak kebangkitan Nasional, di
Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an,
generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.
2. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini
sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku
primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut
inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut
regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah
proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta
dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya.
Menggantikan generasi tua. Demi
kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa indonesia telah memiliki KNPI
dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan
mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
3. Generasi muda indonesia mulai turut dalam
peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar,
4. Bidang pendidikan yang dapat menopang
pembangunan dengan melahirkan tenag-tenaga terampil dalam bidangnya
masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal,
pendidikan in-formal dan pendidikan non-formal.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdullah, Taufik, 1974: Pemuda dan
Perubahan Social, Jakarta, LP3ES.
Ahmadi,Abu, 2003: Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta.
Ahmadi,Abu, 2003: Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta.
Sumber Internet
http://www.homeartikel.co.cc
http://www.anakciremai.com
http://www.anakciremai.com
No comments:
Post a Comment